Singkatnya adalah hal hal yang membuat sebuah produk terasa menyenangkan dan tidak kaku kaku amat. Seperti animasi, efek transisi, dan penggunaan ilustrasi. Bisa kita lihat beberapa contoh dibawah ini.
Faktor delightful pada Duolingo dengan menggunakan ilustrasi
Faktor delightful pada Stripe dengan menggunakan gradasi yang dianimasikan
Apakah dengan menambahkan ilustrasi ke produk yang sedang kita rancang otomatis kita menambahkan faktor delightful?
Jawabnya bisa Ya, bisa Tidak. Coba kita bayangkan produk seperti Stripe lalu tiba tiba menambahkan ilustrasi karakter yang lucu di tengah tengah produk nya.
Apakah penambahan faktor delightful nya berdampak? menurut saya tidak, karena ilustrasi karakter lucu kurang cocok dengan branding yang dimiliki Stripe.
Stripe memiliki branding trustworthy (terpercaya) , formal dan serius.
Lalu bagaimana jika suatu saat ingin menambahkan ilustrasi agar tercipta faktor delightful?
Gunakan ilustrasi yang visual nya searah dengan branding yang dimiliki. Jika branding produk atau perusahaan nya adalah formal maka bisa menggunakan ilustrasi yang mengesankan formal. Contoh produk yang menggunakan ilustrasi dan tetap terlihat formal adalah Shopify.
Sebelum menambahkan faktor delightful entah itu menggunakan ilustrasi, transisi ataupun animasi, Perhatikan kembali branding dan positioning produk ataupun perusahaan.
Coba tanyakan lagi
- "Jika menambahkan ilustrasi seperti ini kira kira cocok atau enggak ya? jadi kekanak-kanakan atau enggak ya?"
- "Jika menggunakan transisi seperti ini jatuhnya berlebihan atau enggak ya?"
Karena jika penambahan faktor delightful nya tidak sesuai dengan branding, bisa bisa membuat user merasa asing atau merasa kurang nyaman. Misalnya biasanya aplikasi nya langsung to the point, tapi kok ini ada efek transisi yang malah memakan waktu.
Seberapa suka kamu dengan artikel ini?